Tuesday, March 24, 2015

Jurus Jitu Mengatur Berat Badan

Pembaca Yang Budiman...
ini adalah Jurus Jitu Mengatur Berat Badan...agar Berat Badan kita tetap Ideal dan Sehat tentunya...
 
KITA memang bukan tipe orang yang ingin kurus seperti yang sering dikatakan media. Tapi tetap saja, memang penting juga bagi kita untuk menjaga berat badan kita.


Tentu bagi kita, diet mungkin pilihan terakhir. Namun, ada cara yang lebih efektif, yakni dengan mengatur pola pikir Anda tentang makanan itu sendiri.
Berikut adalah cara mengatur pola makan agar tetap terkontrol, seperti dilansir Boldsky.

Jangan makan sampai kenyang
 
Hindarilah makan hingga kenyang. Berhenti ketika Anda sudah merasa kenyang hingga 80 persen. Jika tidak, Anda akan makan secara berlebihan dan membuat metabolisme terganggu.


Makan makanan sehat
 
Makanan sehat dapat memberikan Anda energi dan protein. Oleh karenanya, perbanyak makan makanan sehat agar tubuh tetap bugar.


Mengubah perspektif
 
Untuk menjalani gaya hidup sehat semacam ini, hal pertama yang harus Anda ubah adalah perspektif Anda. Mana yang sehat dan mana yang tidak sehat. Mana yang harus dimakan atau tidak makan.


Makan berlebihan saat sedih
 
Berhenti makan makanan tertentu secara berlebihan saat sedang sedih. Ini kebiasaan buruk yang sering dilakukan banyak wanita ketika mereka sedang merasa emosi. Ingat, berhenti melakukannya jika Anda ingin mengontrol berat badan Anda.


Kenali rasa lapar yang sebenarnya
 
Ingat, rasa lapar datang dari perut Anda, bukan dari mata dan kepala Anda. Dengan mengenal rasa lapar yang sebenarnya, Anda bisa makan secara bijaksana dan tidak hanya menurut nafsu semata.


***
Ini Contoh Busana Untuk Yang Bertubuh Gemuk..
Nonton VIDEO ini...

Subhanallah..Setelah 20 Tahun Mencari Kebenaran, Dosen Yahudi Ini Akhirnya Masuk Islam

Pembaca Yang Budiman...
Ini Adalah Kisah Nyata Yang Memang Benar Adanya..
 
JAMES Frankel, seorang dosen perbandingan agama di Uneversitas Hawai ternyata seorang muallaf. Kini ia tengah mengajar kelas Islam di Universitas itu. Seperti dilansir Onislam.net, James menceritakan bagaimana awal mulanya ia menemukan dan memutuskn masuk Islam.



James dibesarkan dalam keluarga sekuler. Tidak pernah ada ritual khusus yang dijalankan dirumahnya ketika itu. Padahal ayahnya berdarah Yahudi. Ia mengaku, sang nenek adalah seorang Yahudi yang taat. Dulu saat ia kecil, dirinya sempat mendengar cerita tentang nabi-nabi dari neneknya.  

Meski begitu, ia tumbuh menjadi seorang komunis. Hingga setelah menginjak dewasa, ia belajar di sekolah internasional. Tentu saja, banyak teman-temannya dari berbagai negara. Salah satu temannya dari Pakistan, saat itu memberinya sebuah lembaran Al-Qur’an. Ia mengetahui bahwa James adalah seorang komunis dan mengatakan,”Aku tak ingin kamu masuk neraka.” Akhirnya, lembaran Al-Qur’an itu dibawa namun ia letakkan persis diatas rak bukunya. Ia hanya menyimpannya dan tak berpikir sedikit pun untuk membacanya.

Pria kelahiran 1969 ini ternyata kecewa menjadi seorang komunis. Karena banyak pertanyaan yang tak ia dapatkan jawabannya. Pertanyaan itu sederhana, seperti “Mengapa kita ada disini? Akan pergi kemana kita setelah ini? dan kenapa kita bisa menderita?”

Pertanyaan itu akhirnya terlupakan oleh kesibukan kuliahnya. Hingga suatu hari ia mendapat pengalaman khusus dari kejadian neneknya yang meninggal. Kala itu, sang nenek mengunjunginya di Washington DC. James menceritakan rencananya kedepan dengan detile kepada neneknya.

Setelah kunjungan sang nenek selesai, James mengatakan, ingin bertemu lagi dengan sang nenek saat ke New york nanti. Tanpa diduga, sang nenek mengucapkan “Insya Allah” mendengar itu, James tidak berpikir macam-macam karena ia pikir itu hanya sebuah ucapan. 

Esok harinya, pagi-pagi sekali, ia mendapat telepon dari sepupu yang baru semalam pamit bersama sang nenek. Ia mengabarkan bahwa neneknya telah meninggal. Peristiwa tersebut membuat James berpikir keras apa maksud semua itu? Ia mendapat kunjungan dari neneknya secara tiba-tiba dan kini sang nenek meninggal tanpa diduga.

Untuk memuaskan pertanyaannya, ia mencoba mencari tahu ke komunitas Yahudi dan Nasrani. Namun hasilnya nihil. Ia tidak puas dengan apa yang dsampiakan oleh mereka. Maka, James kembali mencari Al-Qur’an dari temannya, Mansour. Dari Al-Qur’an lah ia mendapat jawaban atas semua pertanyaan yang merisaukan dirinya.

Hingga suatu kali, pada tahun 1990, ia bertemu kembali dengan teman-teman lamanya termasuk Mansour. Mereka menanyakan, apakah James percaya tuhan? Mereka kira James masih seorang komunis seperti dulu.

“Saya, percaya Allah. Allah yang dijelaskan dalam Al-Qur’an.”
“Apakah kamu percaya bahwa Muhammad adalah utusan Allah?”
“Tentu saya percaya, karena saya membaca Al-Qur’an yang kamu berikan”
“Alhamdulillah, kamu sudah menjadi Muslim,” kata Mansour.
“Apakah hanya dengan mangakui Allah adalah Tuhan dan Muhammad adalah utusan-Nya saya menjadi Muslim?” tanya James.
“Ya, kamu sekarang seorang Muslim.”

Sejak saat itulah di depan teman-teman lamanya, James menyatakan keislamannya.

Orang tua yang mengetahui James memeluk Islam hanya menganggap itu sebuah fase yang tidak lama lagi akan berubah. Karena James sejak usia 13 tahun menjadi seorang komunis, dan usia 16 tahun menjadi Skinhead. Padahal dirinya dahulu merasa kebingungan mencari dimana sebuah kebuah kebenaran berada.

Bagi James yang hampir menempuh perjalanan 20 tahun dan hanya Allah yang tahu bagaimana dan di mana ia akan berakhir.

Ia menyarankan kepada muallaf atau orang-orang yang telah Muslim sejak dulu, bersabarlah dan lihat kejutan yang Allah hadirkan dalam cinta dan harapan.

James mengatakan jika ada non-Muslim yang mendengar kisahnya, artinya dia berutang kepada dirinya untuk mengetahui sebanyak mungkin mengenai hal yang ada di dunia dan sekitar. 

****
Untuk kita Renungkan..
Nonton VIDEO ini...
 
 

Doanya Tertolak Selama Empat Bulan Karena Sebutir Kurma

Pembaca Yang Budiman 
Ada Sebuah Kisah Nyata dari Ibrahim Bin Adham . 
 
Begini Ceritanya..

USAI menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham rahimahullah berniat ziarah ke Masjid Al Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat masjidil Haram.


Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. 

Empat Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.

“Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan Allah SWT,” kata malaikat yang satu.

“Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena empat bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram,” jawab malaikat yang satu lagi.

Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama empat bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh Allah SWT gara- gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. “Astaghfirullahal adzhim,” Ibrahim beristighfar. Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma.Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.

Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. “Empat bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?” tanya ibrahim. “Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma” jawab anak muda itu.

“Innalillahi wa innailaihi roji’un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?”. Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat. “Nah, begitulah” kata ibrahim setelah bercerita, “Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa izinnya?”

“Bagi saya tidak masalah. Insya Allah saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya.”
Ibrahim bertanya, “Dimana alamat saudara-saudaramu? biar saya temui mereka satu persatu.”

Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui saudara-saudaranya yang lain. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim.


Empat bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhra. Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. “Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain.”

“O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas.”Subhanallah…

(Sumber: Adakah Allah Selalu di Hatimu, Karangan Ust. Miftah Farid)


***=====*****
Nonton VIDEO ini untuk Pedoman kita...